Desa Ambal
Kecamatan Karangkobar, Kabupaten BANJARNEGARA
Melekan - Budaya Lokal Desa Ambal
Melekan merupakan budaya lokal yang digagas oleh para sesepuh pada tahun 1939, tujuan diadakan melekan adalah sebagai hiburan ketika ada Warga yang mempunyai hajat, sebagai pengganti/pengalihan kebiasaan warga ketika ada hajatan di hibur dengan permainan Kartu/judi sehingga para tokoh Agama, sesepuh desa memiliki gagasan dengan mengadakan seni budaya yang menyatukan alat musik gamelan dengan alat musik ala timur tengah terbang dan beduk dengan dilanrunkan syair-syair yang mengandung nilai religius, semangat gotong royong, tolong menolong dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, seiring berjalannya waktu ketika ada warga hajatan hiburan yang semula kerap di gunakan untuk perjudian tergantikan dengan seni Melekan. Namundengan adanya era modernisasi budaya melekan kian terlupakan dan terganti oleh hiburan yang modern seperti organ tunggal, orkestra, dll. Mengingat nilai- nilai yang ada di dalam budaya melekan sangat bagus, kepala desa Ambal bersama Tokoh Masyarakat dan Agama, menghidupkan kembali budaya melekan yang merupakan budaya lokal yang di miliki desa Ambal. Budaya melekan di lihat saat ini nilanya mengandung nilai anti korupsi yang berarti sejalan dengan program Desa Anti Korupsi yang di terapkan di desa Ambal. Sebagai penguat bahwa Budaya melekan ini budaya lokal, kepala Desa Ambal menetapkannya dengan Surat Keputusan Kepala Desa.Melekan merupakan budaya lokal yang digagas oleh para sesepuh pada tahun 1939, tujuan diadakan melekan adalah sebagai hiburan ketika ada Warga yang mempunyai hajat, sebagai pengganti/pengalihan kebiasaan warga ketika ada hajatan di hibur dengan permainan Kartu/judi sehingga para tokoh Agama, sesepuh desa memiliki gagasan dengan mengadakan seni budaya yang menyatukan alat musik gamelan dengan alat musik ala timur tengah terbang dan beduk dengan dilanrunkan syair-syair yang mengandung nilai religius, semangat gotong royong, tolong menolong dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, seiring berjalannya waktu ketika ada warga hajatan hiburan yang semula kerap di gunakan untuk perjudian tergantikan dengan seni Melekan. Namundengan adanya era modernisasi budaya melekan kian terlupakan dan terganti oleh hiburan yang modern seperti organ tunggal, orkestra, dll. Mengingat nilai- nilai yang ada di dalam budaya melekan sangat bagus, kepala desa Ambal bersama Tokoh Masyarakat dan Agama, menghidupkan kembali budaya melekan yang merupakan budaya lokal yang di miliki desa Ambal. Budaya melekan di lihat saat ini nilanya mengandung nilai anti korupsi yang berarti sejalan dengan program Desa Anti Korupsi yang di terapkan di desa Ambal. Sebagai penguat bahwa Budaya melekan ini budaya lokal, kepala Desa Ambal menetapkannya dengan Surat Keputusan Kepala Desa.


